CIREBON, ZONACIREBON.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon bergerak cepat menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul tragedi longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang.
Hingga Sabtu malam (31/5/2025), bencana ini telah merenggut 17 korban jiwa.
Wakil Bupati Cirebon, H. Agus Kurniawan Budiman, mengonfirmasi bahwa surat keputusan tanggap darurat diterbitkan pada Jumat malam (30/5).
Penetapan status ini, kata pria yang akrab disapa Jigus itu, menjadi dasar hukum untuk mempercepat proses evakuasi, penanganan korban, serta pendistribusian bantuan.
Baca Juga:KDM Kunjungi Lokasi Longsor Gunung Kuda Cirebon, Cabut 3 Izin Tambang Milik YayasanPemkab Cirebon Dukung Penutupan Tambang Gunung Kuda, Polisi Periksa Pemilik dan Operator
“Surat keputusan terkait darurat bencana akan kita keluarkan,” ujar Agus saat meninjau lokasi longsor seperti dilansir laman resm Pemkab Cirebon, Sabtu (31/5/2025).
Langkah cepat ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang meminta Pemkab Cirebon segera mengaktifkan status tanggap darurat.
Masa tanggap darurat akan berlangsung selama tujuh hari ke depan, sambil tim gabungan terus menyisir area longsor yang masih rawan pergerakan tanah.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menegaskan pentingnya langkah cepat dari pemerintah daerah dalam situasi darurat seperti ini.
“Kita sudah minta Pemkab Cirebon menetapkan status tanggap darurat, dan ini juga telah dikonsultasikan dengan BNPB,” kata Herman.
Selain mendukung penanganan bencana, Pemprov Jabar juga menyalurkan bantuan logistik dan santunan bagi keluarga korban.
Sebanyak 100 paket bantuan disalurkan secara simbolis kepada keluarga terdampak.
“Distribusi dilakukan langsung ke rumah masing-masing penerima agar tidak menambah beban mereka,” tegas Herman.
Baca Juga:Persib Juara Liga 1, Kota Bandung Membiru dalam Pesta Konvoi KemenanganTyronne Del Pino Dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga 1 2024/2025, Ini Perjalanan Dramatisnya
Ia juga menyatakan, bantuan tidak berhenti pada tahap tanggap darurat, tetapi akan dilanjutkan dengan dukungan pemulihan ekonomi melalui pelatihan kerja bagi keluarga yang kehilangan tulang punggung ekonomi.
Sementara itu, proses evakuasi pada Sabtu malam dihentikan sementara akibat minimnya pencahayaan dan kontur tanah yang masih labil.
Pencarian korban yang diduga masih tertimbun akan dilanjutkan pada Minggu pagi oleh tim evakuasi gabungan.
Dari data sementara, 17 jenazah telah ditemukan. Sebanyak 13 jenazah dibawa ke RSUD Arjawinangun, satu jenazah dirujuk ke RS Sumber Hurip, Kecamatan Sumber.
Sedangkan, tiga lainnya ditemukan pada hari kedua pencarian, sekitar pukul 16.30 WIB.