INDRAMAYU, ZONACIREBON.COM – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama Wakil Menteri Sosial (Wamen) Agus Jabo Priyono meninjau progres pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera di Eretan Kulon, Kabupaten Indramayu, Jumat (23/5/2025).
Dalam kunjungan tersebut, keduanya menyapa langsung keluarga nelayan yang akan direlokasi.
Kampung Nelayan Indramayu merupakan kawasan hunian baru hasil relokasi warga terdampak banjir rob.
Baca Juga:Persib Akhiri Musim dengan Kemenangan 3-2 atas Persis Solo dan Resmi Juara Liga 1Hasil Persib vs Persis: Gustavo Franca Cetak Gol, Maung Bandung Unggul 1-0 di Babak Pertama
Sebanyak 93 kepala keluarga (KK) dengan total 259 jiwa akan dipindahkan ke kawasan seluas 1,6 hektare ini.
“Pak Wamen melaporkan akhir Juni selesai. Bapak dan Ibu bisa segera menempati rumah baru,” ujar Wapres Gibran saat berdialog dengan warga.
Wapres dan Wamenos juga mengunjungi beberapa rumah warga, menyapa serta berswafoto bersama keluarga nelayan. Gibran menilai,
Kampung Nelayan Indramayu merupakan proyek percontohan yang layak direplikasi di daerah pesisir lain.
“Saya lihat sudah ada ruang publik. Baznas juga membangun masjid di sini,” tambahnya.
Ia berharap rumah-rumah yang dibangun bisa dirawat dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi keluarga nelayan.
Gibran pun mengapresiasi dukungan dari Kementerian Sosial, pemerintah daerah, dan pihak lainnya yang berkontribusi dalam pembangunan kampung tersebut.
Baca Juga:Pemkab Cirebon Raih WTP ke-10 Berturut-turut dari BPK, Bupati Imron: Bukti Konsisten Jalankan SAPD Persib vs Persis Solo: Laga Penentuan Harga Diri di Pesta Juara Liga 1
“Tempat seperti ini bisa dimanfaatkan masyarakat secara luas. Kalau ada kerusakan, langsung lapor ke pihak terkait supaya cepat diperbaiki,” pesannya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menerima laporan dan dokumentasi lokasi. “Harapannya, nanti yang meresmikan Pak Presiden,” ungkap Gibran.
Wamenos Agus Jabo menambahkan, pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera dimulai sejak 5 Desember 2022.
Proyek ini merupakan kolaborasi antara Kemensos, Baznas, Pemerintah Kabupaten Indramayu, dan pihak swasta.
“Kami targetkan akhir Juli bisa dihuni. Saat ini tinggal tahap akhir seperti pengecatan dan penyelesaian masjid,” jelasnya.
Agus Jabo juga menjelaskan bahwa kampung ini tidak hanya untuk relokasi, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan keluarga nelayan.
Saat para suami melaut, para istri dapat memproduksi makanan, kerajinan sandal, hingga plastik kemasan.
“Sebelumnya sudah ada pelatihan. Mereka akan berjualan di sini. Lokasinya strategis karena berada di pinggir jalan raya, bisa jadi rest area,” jelasnya.