Terungkap! Cirebon Jadi Kota Pertama di Indonesia yang Diakui Dunia dalam Jalur Sutra Maritim

Bupati Cirebon Drs. H. Imron, MAg. hadiri Forum Perlindungan Warisan Jalur Sutra Maritim
Bupati Cirebon saat membuka acara yang digelar Forum Perlindungan Warisan Jalur Sutra Maritim, di Hotel Patra Jasa, Kamis (15/5/2025). Foto: Diskominfo
0 Komentar

CIREBON, ZONACIREBON.COM – Kabupaten Cirebon kembali menegaskan posisinya sebagai simpul penting Jalur Sutra Maritim dengan menjadi tuan rumah Forum Perlindungan Warisan Jalur Sutra Maritim di Hotel Patra Jasa, Rabu (14/5/2025).

Forum bergengsi ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Cirebon dan Pemerintah Kota Guangzhou, China.

Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag., menyampaikan bahwa kekayaan budaya Cirebon tak lepas dari peran penting para pelaut Tionghoa, khususnya Laksamana Cheng Ho dari Dinasti Ming.

Baca Juga:PSSI Resmi Jual Tiket Indonesia vs China Mulai 15 Mei, Cek Harga dan Cara Belinya!Timnas Futsal Putri Gagal ke Piala Dunia setelah Ditekuk China 0-6,  Erick Thohir Buka Suara

Tokoh legendaris ini dikenal tak hanya membawa barang dagangan seperti rempah dan keramik, tetapi juga menyebarkan ilmu pengetahuan, nilai toleransi, serta pengaruh budaya yang kuat.

“Laksamana Cheng Ho memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan pelabuhan dan kerajaan di Cirebon. Pelabuhan Muara Jati bahkan dikenal luas hingga mancanegara,” ujar Imron.

Ia menambahkan, akulturasi budaya yang dimulai sejak masa itu telah membentuk identitas khas Cirebon.

Dijelaskannya, jejak percampuran budaya Tionghoa masih terlihat nyata dalam kehidupan masyarakat, mulai dari kuliner seperti capcay, bakpao, hingga arsitektur dan motif batik bergaya China.

Ekspedisi Cheng Ho dan Warisan Maritim

Imron juga menyinggung tujuh ekspedisi besar Cheng Ho yang melibatkan lebih dari 27.000 awak dan ratusan kapal. Salah satunya membawa Cheng Ho berlabuh di Muara Jati sekitar tahun 1415.

Selain berdagang, rombongan ini membangun mercusuar dan membentuk komunitas Muslim Tionghoa di kawasan Srindil, Talang, dan Gunung Sembung, dipimpin oleh Qung Wu dari mazhab Hanafi.

“Jejak sejarah ini harus terus digali. Kami berencana membangun museum khusus dan melakukan kajian sejarah yang lebih mendalam,” ujarnya.

Baca Juga:Pemkab Cirebon Umumkan 40 Desa Percontohan Pengolahan Sampah Mandiri, Ini Strategi dari Wabup JigusTyronne Del Pino Tak Peduli dengan Gelar Individu, Fokus Antar Persib Juara Liga 1

Menurutnya, beberapa penelitian menyebutkan masih banyak bangkai kapal dari masa ekspedisi Cheng Ho yang belum ditemukan di perairan Cirebon.

Temuan ini berpotensi menjadi bukti kuat hubungan historis antara Cirebon dan China.

Pererat Kolaborasi Internasional

Ketua Delegasi Tiongkok, Liu Xiao Ming, mengapresiasi kekayaan sejarah Cirebon dan perannya dalam Jalur Sutra Maritim.

Ia menyebut Cirebon sebagai contoh nyata integrasi budaya lintas bangsa, tempat nilai-nilai Tionghoa, Arab, India, dan Jawa berbaur harmonis.

0 Komentar